Sunday, March 11, 2012

Back to Nature, Haruyan

Salam profesional!!

November 2011 kemarin, kalo ga salah waktu liburan per dua blok, itu saatnya aku dan keluarga pulang kampung sebentar ke Desa Haruyan, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Indonesia. Haruyan itu tempat aku dan Ibu dilahirkan, ya memang suatu desa yang kecil. Perjalanan dari Ibukota Kal-Sel (Banjarmasin) ke Haruyan memerlukan waktu 4-5 jam. Perjalanannya ga sepi dan ga rame juga sih, normal lah kaya jalan-jalan di wilayah Kal-Sel.

Setelah sampai di Haruyan, aku langsung disambut oleh Kakek dan Nenek ku yang sudah menetap disana. Seperti biasa, orang-orang desa dengan sambutannya yang hangat. :) Berbagai macam kue langsung terhidangkan di meja makan yang sederhana milik Kakek ku. Rumah Kakek ku itu disamping Kantor Camat Haruyan, jadi tiap hari kerja banyak orang yang berseragam rapi sedang melaksanakan tugasnya.


Kakek ku juga sangat senang berternak, mulai dari ayam, bebek, dan angsa sudah dilakukan. Tapi yang tersisa sekarang di belakang rumah beliau hanya beberapa ekor angsa, mungkin Kakek ku sudah tidak mau beraktivitas tertalu banyak lagi mengingat usianya.


Terlintas dalam pikiran untuk jalan-jalan ke Sungai Kaladi. Nama Sungai Kaladi bearti sungai yang banyak tumbuhan keladi nya. Tapi itu dulu, sekarang keladi nya udah hilang dan yang ada cuma semak belukar dan sawah milik warga sekitar. Sungainya pun tidak terlihat lagi. Bagaimana pun, Sungai Kaladi sering dijadikan tempat wajib berkunjung ke Haruyan, karena disana masih sangat tradisional dan ga ada jalur listrik. Jalannya emang sedikit di aspal sih, tapi tetap aja nuansa alamnya menutupi ke-modern-an yang ada sekarang ini. Aku langsung jalan-jalan sebentar ke Sungai Kaladi saat keesokan harinya, tepatnya aku berangkat saat pagi sekitar jam 06.30 AM dengan suasana dingin pedesaannya. Perjalanan dari rumah Kakek ku ke tujuan cuma sekitar 3 menit (ternyata dekat). :) Ini ada sedikit foto waktu aku menuju ke Sungai Kaladi.

Warga yang melakukan rutinitasnya
Dan ini dia foto-foto Sungai Kaladi nya.





Memang yang terlihat hanya semak belukarnya, pada saat itu sawah penduduk sudah di panen, jadi para petani sekitar belum menanam yang padi yang baru.

Setelah jalan-jalan ke Sungai Kaladi, aku menuju ke Jembatan Gantung Haruyan Putera yang sudah sangat tua. Jembatan ini menghubungkan Desa Lokbuntar dan Desa Haruyan Seberang. Waktu almh. Datuk ku masih hidup pun jembatan ini katanya sudah ada. Tapi jembatan ini tentunya mengalami beberapa renovasi untuk menjaga kekuatannya. Ini ada fotonya.


Rumah almh. Datuk ku berada persis di depan jembatan ini. Rumah almarhumah juga tak kalah tua. Mungkin katanya rumahnya ini lebih tua daripada Indonesia. Rumah ini terbuat dari 100% kayu jati yang terkenal sangat kokoh. Ini juga ada foto nya, yang kini masih ditempati oleh Saudara Kakek ku beserta keluarganya.


Foto itu bukan karena efek fish-eye dari lensa ku, tapi emang udah sedikit miring karena termakan usia. Tapi terjamin, rumah itu masuh kokoh berdiri.

Oke, itu ada sedikit ceritaku waktu liburan kemarin. Foto-foto di atas itu hanya sedikit dari keistimewaan Haruyan, banyak lagi tempat-tempat menarik yang tidak sempat terkunjungi karena keterbatasan waktu.
Indonesia memang Asia yang sebenarnya!! :)

Keep wavin'!!