Wednesday, February 22, 2012

Colatelli dan Akhwat Sholehah

Pada suatu hari di sebuah kota kecil, matahari dengan terik menghujani kota yang penuh gurun pasir tersebut. Jika melihat kiri kanan, maka yang dilihat hanyalah padang pasir tandus dan rumah-rumah kecil. Sungguh seperti kota mati yang tidak berpenghuni. Angin tidak lagi membawa nyaman, tetapi angin di sana membawa udara panas serta debu dan pasir.
Saat itu ada anak kecil bernama Colatelli sedang berjualan makanan di kota tersebut. Dia sudah menjajakan dagangannya ke rumah-rumah, tetapi tidak ada mendapat satu pun pembeli. Colatelli sudah merasa sangat kelelahan. Kakinya yang kecil sudah merasa tak sanggup menopang berat tubuhnya. Sangat ingin dia berteriak minta tolong kepada orang-orang, tapi tak sanggup karena tenggorokan nya sudah setandus kota tempat dia berjualan.
Akhirnya, Colatelli berfikir sejenak. Dia memutuskan untuk meminta pertolongan kepada orang disana. Dengan sisa tenaga nya, dia merangkak ke sebuah rumah kecil yang tidak jauh dari tempat nya. Tok, tok, tok, Colatelli mengetuk pintu. Lalu keluar seorang wanita yang cantik, cantik sekali wanita tersebut. Colatelli pun mengakui kecantikan wanita tersebut dalam hatinya walau dia masih anak-anak.
Colatelli berkata,
“Kakak, bolehkah saya meminta segelas air untuk minum?”
Walau wanita tersebut juga penuh kekurangan, tanpa fikir panjang, wanita tersebut menjawab,
“Tentu saja, kamu keliatannya sangat lapar, de. Tunggu kakak ambilkan makanan untuk kamu.”
“Tidak usah, Ka. Saya hanya meminta segelas air”
“Tidak apa-apa, de. Kakak punya banyak makanan”
“Tidak Ka, saya hanya ingin segelas air” Colatelli bersikeras.
Akhirnya wanita tersebut meng-iya-kan, wanita tersebut masuk ke rumah. Lalu dia keluar sambil membawa segelas susu hangat. Dia memberikan susu hangat tersebut kepada Colatelli dan segera meminumnya dengan penuh syukur. Setelah minum dan berbincang sebentar, Colatelli pun pulang ke rumah nya di kota seberang dengan penuh rasa terima kasih kepada wanita tersebut.
Dua puluh tahun kemudian. Wanita tersebut mengalami sakit yang hebat. Semua rumah sakit, dokter, dan tabib sudah dia datangi sampai dia bingung untuk kemana lagi. Wajah nya sekarang tak secantik dirinya yang dulu. Badannya pun putih pucat seperti orang yang kekurangan darah. Tapi setelah berkonsultasi dengan orang-orang, ada seseorang yang tahu dimana rumah sakit yang dapat menyembuhkan penyakit nya. Setelah mengetahuinya, wanita tersebut langsung pergi ke sebuah rumah sakit yang sangat jauh dari tempat tinggalnya. Dia mengarungi lautan sekitar sepuluh hari untuk sampai ke rumah sakit tersebut. Setelah sampai di rumah sakit tersebut. Tidak terfikirkan oleh nya, rumah sakit tersebut ternyata adalah rumah sakit yang besar. Konon katanya rumah sakit tersebut dapat menyembuhkan semua penyakit.
Wanita tersebut langsung di rawat inap di rumah sakit tersebut. Lalu datanglah seorang dokter. Setelah di tanya ini itu oleh dokter. Wanita tersebut berkata,
“Apakah penyakit saya ini dapat di sembuhkan, dok?”
“Ibu tenang saja, saya akan merawat dan menjaga Ibu sampai penyakit Ibu benar-benar sembuh.”
Mendengar pernyataan dokter tadi, wanita tersebut hanya dapat bertawakal.
Satu minggu sudah wanita tersebut di rawat di rumah sakit tersebut. Dan alhamdulillah, penyakit wanita tersebut akhirnya dapat sembuh total. Tubuhnya terasa segar kembali dan mampu beraktifitas layaknya orang sehat. Dia pun keluar dari ruang inapnya. Lalu datang seorang pegawai rumah sakit yang memberinya sebuah buku yang tidak lain adalah pembayaran rumah sakit tersebut. Dia takut untuk membuka buku tersebut. Dalam hatinya dia berfikir, pasti pembayaran rumah sakit ini sangat mahal. Rumah sakit biasa jika satu hari pun bisa beratus-ratus ribu rupiah. Apalagi rumah sakit sebesar tempat dirawat, dapat berkisar harga jutaan rupiah per harinya.
Setelah satu jam dia duduk, dia akhirnya memberanikan diri untuk membuka buku tersebut. Diintipnya buku tersebut dan, tak salah dugaannya, pembayarannya sangat, sangat, sangat mahal. Wanita tersebut menangis, menangis karena dia bingung akan membayar dengan apa. Uang yang dia punya sangat jauh dari cukup. Tetapi, setelah dia membaca di bawah harga tersebut. Dia sangat terkejut, ada tulisan
“LUNAS DENGAN BAYARAN SEGELAS SUSU HANGAT dari DR. COLATELLI”

No comments:

Post a Comment